19 November 2017
Gambar hiasan (Foto: Okezone)
SINGAPURA – Seorang pembantu rumah di Singapura nekat mencelakakan majikannya. Hal ini dilakukan kerana ia merasa kesal.
Sebagaimana diwartakan Asia One, 18/11/2017 , seorang
pembantu rumah bernama Su Hlaning Hnin telah bekerja di Singapura
selama 40 hari. Kerana merasa tidak dihargai, wanita Myanmar
itu nekat mencekik anak perempuan majikannya, yakni Li, yang berusia
19 tahun dengan sarung bantal.
Insiden tersebut terjadi di sebuah unit kondominium Menara Teralis,
Singapura. Ia melakukan tindakan itu pada 18 Februari 2017 sekira pukul
09.30.
Namun, rencana Hnin tak berjalan lancar. Ketika ingin mencekik,
Li melawan sehingga mereka terjatuh ke lantai di ruang
tamu. Akibat tindakan Hnin, Li menderita beberapa luka di tubuhnya.
Mereka bergusti kira-kira lima minit. Hingga
akhirnya, Li berhasil melarikan diri dan cepat-cepat berlari ke
kamarnya. Namun, Li lupa mengunci pintu kamar kerana merasa sangat
takut.
Hnin akhirnya berhasil mengawal emosinya. Ia berhenti
menyerang anak majikannya itu. Tetapi, ia memperingatkan Li untuk tidak
menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.
Setelah pelaku pergi dari kamarnya, Li pun bersembunyi di tandas
dan mengirim pesan kepada orangtuanya. Dalam pesan itu, Li meminta
bantuan kepada orang tuanya.
Kedua orangtua Li akhirnya melaporkan pembantunya itu kepada
otoriti keselamatan di Singapura. Ketika disoalsiasat, Hnin mengaku tidak
menyakiti gadis itu. Ia mengatakan bahwa luka-luka yang dialami Li itu
timbul kerana ulahnya sendiri.
Berdasarkan pemeriksaan perubatan, Li menderita banyak luka lebam dan luka di
tubuhnya, yakni di kepala, leher, perut, bahu, dan bahagian lain di sisi
kiri tubuhnya.
Namun, otoriti berwenang tetap menghukumnya. Setelah menjalani
persidangan selama tujuh hari, hakim di Mahkamah Singapura mendapati
bukti bahwa akaun Hnin bersalah. Ia pun dijatuhi hukuman berupa kurungan
penjara selama 22 minggu.
Tak terima dengan hukuman tersebut, Hnin mengajukan rayuan ke
Mahkamah Tinggi Singapura. Penyiasatan lebih lanjut pun kini sedang
dijalankan.
Berdasarkan keterangan yang didapat, Li dan orangtuanya mengaku
tidak pernah bertengkar dengan pembantu yang telah bekerja sejak 10
Januari 2017 tersebut. Mereka mengaku puas dengan pekerjaan Hnin.
Oleh sebab itu, ibu Li tak menyangka Hnin dapat melakukan hal
tersebut kepada anaknya. Ibu Li tak ada di lokasi kejadian ketika
peristiwa itu terjadi. Ia sedang membawa neneknya melakukan pemeriksaan
kesihatan di rumah sakit dan bebelanja bahan makanan. Sementara kakak Li
sedang pergi ke gym, sehingga adiknya hanya berdua dengan Hnin di rumah
No comments:
Post a Comment