Kesian
ALASKA – Siapa sangka, tawa bioleh
membawa kematian. Seorang perempuan di Alaska, Amerika Syarikat , meninggal setelah dipukul suaminya saat menumpang kapal pesiar dari
Seattle. Pelaku mengaku kesal kerana ditertawakan sang isteri saat berada
di ruang peribadi.
Korban yang diketahui bernama Kristy Manzanares meninggal akibat cedera kepala yang cukup parah. Suami korban, Kenneth Manzanares, langsung ditetapkan sebagai suspek pembunuhan dan akan dijerat pasal pembunuhan berdasarkan bukti berupa ceceran darah di tangan, baju, serta ruangan tempat pasangan tersebut berada.
Kenneth kemudian berusaha meraih jenazah sang isteri untuk diseret ke geladak, tetapi berhasil dicegah. Satuan pengamanan kapal pesiar Emerald Princess lalu menggari tangan pelaku ke kabin kapal. Lelaki berusia 39 tahun itu dijadualkan menghadiri persidangan melalui telekonferensi dari Alaska pada Khamis 3 Agustus.
“Kami meminta keterangan lebih dari 200 orang penumpang dan kru kapal pesiar,” tutur agen Biro Investigasi Federal (FBI) cabang Alaska, Marlin Ritzman, mengutip dari Telegraph, Jumaat (28/7/2017).
Penyiasatan serta proses hukum dilakukan sesuai ketentuan AS kerana insiden terjadi di atas perairan Negeri Paman Sam. Para penumpang tidak dibenarkan keluar dari tempatnya selama berjam-jam untuk kepentingan penyiasatan.
Tentu saja, bayangan liburan menyenangkan buyar seketika meski mereka tidak terlibat atau melakukan kes tersebut. Akan tetapi, pihak operator kapal pesiar akan memberikan ganti rugi sebesar USD150 atas ketidakselesaan tersebut.
Korban yang diketahui bernama Kristy Manzanares meninggal akibat cedera kepala yang cukup parah. Suami korban, Kenneth Manzanares, langsung ditetapkan sebagai suspek pembunuhan dan akan dijerat pasal pembunuhan berdasarkan bukti berupa ceceran darah di tangan, baju, serta ruangan tempat pasangan tersebut berada.
Kenneth kemudian berusaha meraih jenazah sang isteri untuk diseret ke geladak, tetapi berhasil dicegah. Satuan pengamanan kapal pesiar Emerald Princess lalu menggari tangan pelaku ke kabin kapal. Lelaki berusia 39 tahun itu dijadualkan menghadiri persidangan melalui telekonferensi dari Alaska pada Khamis 3 Agustus.
“Kami meminta keterangan lebih dari 200 orang penumpang dan kru kapal pesiar,” tutur agen Biro Investigasi Federal (FBI) cabang Alaska, Marlin Ritzman, mengutip dari Telegraph, Jumaat (28/7/2017).
Penyiasatan serta proses hukum dilakukan sesuai ketentuan AS kerana insiden terjadi di atas perairan Negeri Paman Sam. Para penumpang tidak dibenarkan keluar dari tempatnya selama berjam-jam untuk kepentingan penyiasatan.
Tentu saja, bayangan liburan menyenangkan buyar seketika meski mereka tidak terlibat atau melakukan kes tersebut. Akan tetapi, pihak operator kapal pesiar akan memberikan ganti rugi sebesar USD150 atas ketidakselesaan tersebut.
No comments:
Post a Comment